Berkawan Dengan Preman
Kata “preman” seringkali terdengar menyeramkan bagi sebagian orang. Kata itu identik dengan perlakukan kasar, pria kekar bertato, pemalakan bahkan perilaku kejahatan.
Hampir setiap wilayah punya premannya. Mulai dari terminal, pasar, bahkan gang-gang komplek sekalipun. Saat saya bekerja di perusahaan tambang, berkompromi dengan preman menjadi tantangan tersendiri. Jika rebut dengan preman, bisa-bisa tambang ditutup
Di gang-gang komplek, preman punya karakternya yang lain. Mereka biasanya nongkrong di pos ronda dan pangkalan ojek. Preman komplek sangat tidak suka apabila ada anak komplek sebelah yang sok-sok an apalagi sampai merebut hati cewek cantik di wilayah kekuasaannya.
Tapi, sekeras apapun “preman” itu, hatinya sebenarnya lembut sekali. Bahasa romantisnya mereka hanya perlu dibelai, dihargai dan diperhatikan.
Ada satu jurus terbaik untuk bisa berkawan dengan preman dan penguasa gang komplek. Jurus ini tak pernah diajarkan di sekolah dan buku-buku pustaka.
Jika kawan-kawan melewati jalan, pos ronda, ataupun tempat nongkrong preman, cukup teriakkan kata-kata ini dengan lantang plus senyum gigi pepsodent.
“Halo Bos !!”
Saya yakin, sapaan dan senyuman itu akan berbalas dengan kebaikan. Kelak jika kita butuh bantuan mereka akan dengan senang hati membantu tanpa pamrih.
Jurus ini telah berhasil menyelematkan saya dari berbagai bahaya. Lebih penting lagi, saya bahagia bisa kenal dengan banyak orang.
Kadangkala tidak perlu uang untuk mencari kawan. Bahkan dengan preman sekalipun.